Tipe Orang Dalam Beribadah (The type of people who carry out acts of worship)

                                       Gambar: (zeera-wadiilmu.blogspot.com)

Do you understand? What is the motivation of people to perform the ritual in worship to God? If we refer to the Qur'an, we cannot avoid to not serve human reason (also Jinn) created God no other except to worship Allah. However, human beings are indeed being given a choice. Therefore, in daily life, as said m. Shakir, we can find the 4 types of people to do acts of worship. First, a service for the sake of reward (Paradise). Secondly, someone who worship out of fear the torments of hell. This is demonstrated through the slave labor or attitude towards employers (God). Third, a person who has the nature of arif, because he served with great grace realized how that has been given by God until he served for the sake of Allah alone. Don't expect other, except only for Allah. Fourth, a type of robot that does worship without a thought and penghayatan, don't even understand what the essence and purpose of being performed.

Empat Tipe Orang Beribadah

(http://nm-hidayah.blogspot.com)

Tahukah Anta, apa yang menjadi motivasi orang untuk melakukan kegiatan ritual (beribadah) kepada Allah? Jika kita merujuk pada al-Qur`an, kita tak bisa mengelak untuk tidak beribadah sebab manusia (juga jin) diciptakan Allah tidak lain kecuali untuk menyembah kepada-Nya. Namun, manusia memang merupakan makhluk yang diberikan pilihan. Tak salah jika dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana dikatakan M. Quraish Shihab, kita bisa menjumpai 4 tipe orang dalam melakukan ibadah. Pertama, seorang yang melakukan ibadah demi imbalan (surga). Kedua, seseorang yang beribadah karena takut siksa neraka. Hal ini memperagakan sikap budak atau buruh terhadap majikan (Tuhan). Ketiga, seseorang yang sikap arif, karena dia beribadah dengan menyadari betapa besar anugerah yang telah diberikan Tuhan sehingga dia beribadah demi Allah semata. Tidak mengharap lain, kecuali hanya untuk Allah. Keempat, tipe robot yang melakukan ibadah secara otomatis (grubyak-grubyuk) tanpa sebuah pemikiran dan penghayatan –bahkan tidak mengerti apa esensi dan tujuan yang dilakukan.