Mengutip buku karya Dr Abdullah Nashih Ulwan
"dalam buku As-Siyasah, Ibnu Sina mengungkapkan beberapa pendapat yang berharga tentang pendidikan anak-anak. Ia menasihatkan agar mengajar anak dimulai dengan mengajarkan Al Quran, sekedar mempersiapkan diri secara fisik dan intelektual untuk menghadapi pengajaran. Dan pada waktu yang bersamaan hendaknya mereka diajari huruf-huruf hijaiyah, baca tulis, kaidah-kaidah ad-din, kemudian meriwayatkan syi'ir yang dimulai dengan ar-rajzu lalu qashidah." (Dari Status Saudari Anna)
"dalam buku As-Siyasah, Ibnu Sina mengungkapkan beberapa pendapat yang berharga tentang pendidikan anak-anak. Ia menasihatkan agar mengajar anak dimulai dengan mengajarkan Al Quran, sekedar mempersiapkan diri secara fisik dan intelektual untuk menghadapi pengajaran. Dan pada waktu yang bersamaan hendaknya mereka diajari huruf-huruf hijaiyah, baca tulis, kaidah-kaidah ad-din, kemudian meriwayatkan syi'ir yang dimulai dengan ar-rajzu lalu qashidah." (Dari Status Saudari Anna)
Maria
Montessori(1870-1952) merupakan seorang dokter serta antropolog wanita Itali
yang pertama. Hasil-hasil karya dari Montessori menimbulkan pengaruh luar biasa
terhadap pendidikan anak prasekolah diseluruh dunia. Montessori merupakan
pelopor dalam pengembangan metode belajar calistung (membaca, menulis dan
berhitung) bagi anak-anak usia dini. Menurut Montessori rentang usia 3- 6 tahun
kepekaan untuk peneguhan sensoris, semakin memiliki kepekaan indrawi, khusnya
pada usia kurang lebih 4 tahun mempunyai kepekaan menulis, dan pada usia 4- 6
tahun mempunyai kepekaan untuk membaca. (http://kinasihnovarisaplsuny.blogspot.com)
Balita
diajari calistung?
Yg setuju
alasannya: krn telah mampu, minta
diajari, masuk SD di test dll.
Yg tdk
setuju alasannya: krn bs terbebani/ stess, bs bosan shg malas sekolah,
einstein
kecilnya tdk belajar aj jadi jenius, cepat belajar cepat rusak otaknya,
Rosululloh
tdk belajar sejak dini, otak ank sdg berkembang bs ganggu perkembangan.
1.Anak terbebani?
Skrg khan sdh byk metode belajar fun..
Calistung
umumnya dipelajari dgn otak kiri,
itu yg bikin
sulit bagi balita, tdk sulit jk dgn otak kanan
krn balita yg
aktif cenderung otak kanannya.
Anak mmg belum
bs berfikir serius dlm memahami.
Jadi kalo sodori
huruf abc mana ada yg suka meski huruf dibikin warna& menarik.
Yg dimaksud
menarik tdk sekedar fasilitas& pembimbing yg ramah.
Cara bljr yg
bs diterima anak dengan mudah dan disukai.
Kalau hanya
bisa menarik perhatian anak saja tapi
saat anak
mulai tertarik lalu dibimbing anak tidak bisa
memahami dgn
mudah tetap saja tdk bisa jln atau beban.
Lalu ketika
ada cara yg kreatif utk menarik perhatian ank
dan bisa
membuatnya suka dan menikmati.
Bukankah ini
namanya anak tidak lagi terbebani.
Yang jadi
pertanyaan disini adalah adakah yg mampu
Membimbng
dgn cara spt itu. Saya mengajari anak
hanya
bermodalkan buku tulis biasa atau bahkan kertas
apa saja yg
bs buat nulis dan pensil atau bolpen atau
semacamnya
yg bs buat nulis. Dulu awalnya aku
mengenalkan
huruf U pada balitaku aku menulis huruf U
yang sebasar
gelas. Lalu aku bilang pada balitaku "Ummi
kalau
melihat gambar gelas seperti ini , Ummi bilang U".
Balitaku
menirukan "U".Setelah diulang beberapa kali sudah
hafal kalau
melihat gambar itu lagi dia bilang "U". Setelah hafal
aku bilang
"Umi akan bikin gambar gelas yang kecil" Kubuatlah
huruf U yang
ukurannya seperti layaknya orang menulis"
Dan anakku
tetap ingat dan mengatakan "U". Ini baru 1huruf,
huruf yg
lain semua diimajinasikan. Mulai dr huruf yg mudah.
Apapun yg
diajarkan kpd ank dgn paksaan akan berakibat buruk.
Mengenalkan
huruf pd ank bs dgn asah kecerd. Motorik.
Seperti anak
kecil mengenali orang.
Orang itu py
mata, hidung, mulut dll, anak kecil bisa tahu.
Sama spt ank
kecil mengenali angka contoh
angka 9 kita
kenalkan sebagai bola ada benangnya.
Dibuat huruf
raksasa dulu.
Anak
menerimanya tidak berbeda dgn ketika anak diajari bicara
atau
dikenalkan dengan kata dan nama2 nama benda.
Misalnya
anak melihat ayam atau gambar ayam lalu dikasih
tahu
bunyinya kukuruyuk kok.
Dan ank
diperlihatkan gbr huruf U sebesar gelas,
trus
dikatakan kalo spt ini bentuky spt gelas bilang U.
Anak senang
spt diajak bermain.
2.Alasan bikin
ank bosan&tdk mau sekolah?
Menurutku ini
pengaruh lingkungan atau pribadi ank sj.
byk juga ank
yg bljr clstg nya pas SD, trus besarnya malas bljr.
Ini ada
contoh orang yg sukses dan tidak bosan bljr
meski
belajar sejak usia 2 tahun. Ini dia..
Moshe sdh
sarjana di usia 11 thn,& akan lulus Univ
of
California di usia 14thn. Tidak mau disebut jenius krn
mmg usaha
dari awal. Belajar sejak usia 2 thn.
Berlatih
matematika sederhana di usia 4thn
, usia 4thn
bljr musik, bela diri dan baca juga.
3.Ada yg
beranggapan kalo otaknya dipake belajar
lebih dini
bs bikin otak cepat rusak. Buktinya Mhose tdk.
4.Ada yang
beralasan toh einstein yg kecilnya tdk
bisa membaca
malah bisa jd org jenius.
Moshe saja dianggap
jenius&cerdas krn rajin bljr sejak usia 2thn,
beda dgn T
Alfa Edison, A Einstein, Archimedes dan Adam Khoo.
Mereka
dikenal bermasalah ketika kecil dikeluarkan dr
sekolah,
dianggap bodoh, ideot, bahkan gila. Yg sebenarnya
dia memiliki
potensi luar biasa. Jadi mereka disebut orang jenius
yg masa
kecilnya dikenal bodoh, ideot bahkan gila.
Artinya
mereka saat kecil memiliki perbedaan mencolok
dgn ank2
lain dan dianggap bermasalah.
Masa kecil
Eintein tdk spt ank2 pada umumnya.
Apakah ank Anda dirasa bermasalah seperti Eintein.
Apakah ank Anda dirasa bermasalah seperti Eintein.
(Kalo
menurut aku sih lebih tepatnya mereka beda cara
belajar aj,
cara belajarnya beda dgn org secara umum shg
pernah
mengalami masalah yang sangat tidak wajar ketika
hrs belajar
di sekolah, juga beda cara berfikir yg akibatnya
pergaulannya
pun terganggu.) Serba beda dgn yg lain itu yg
menyebabkan
masa kecil mereka dianggap bermasalah.
4.Ada yg
berpendapat karena Rosululloh aj tidak bljr baca
pada usia dini. Tapi Rosululloh saat usia 40
tahun
disuruh
membaca juga tdk bisa lho.
Jadi dlm hal
ini tdk bs mencontoh Rosululloh.
5.Adanya
pendapat bahwa pada usia dini otak anak sdg
berkembang
secara pesat sehingga jika dibebani akan
ganggu
perkembangan yg akibatnya tidak kreatif dll.
Sebenarnya
tidak hanya anak tetapi pada orang tua
sekalipun
jika ada beban pikiran bisa stres. Dan yang
namanya
stres itu adl salah satu penyebab kerusakan otak.
Selama ada
yang mampu secara kreatif untuk menarik
perhatian
ank dan bisa membuatnya suka dan bahkan
menikmati
belajar. Tentu anak tidak terbebani apalagi stres.
Setahuku yang
dimaksud dgn otak bayi/anak sedang
mengalami
perkembangan yang cepat atau pesat adalah
sel-sel
penghubung perkembangan atau jaringan yang bisa
aktif
terbentuk ketika mendapat stimulus atau rangsangan.
Menurut
penelitian, dipercaya bahwa bayi sanggup
mempelajari
13 juta kosa kata yang diucapkan oleh orangtuanya.
Namun jika
masa ini kita lewatkan, jumlah ini akan menurun
drastis
menjadi 8 juta, atau menyusut 62 persen.
Jika saat
belajar nama benda dan bicara/bahasa saja anak
bisa
sekaligus belajar nilai- nilai moral dan berakhlak mulia
mengapa calistung
dibedakan. Menurutku semua bisa dilakukan
seiring
sejalan. Menurutku larangan belajar calistung pada
anak usia
dini hanya bisa diterapkan pada cara belajar
yang tidak
bisa dinikmati oleh anak. Tidak hanya saat
belajar
calistung. Belajar menghafal, berempati,
berkarakter
dan beraklhak mulia pun jika ada paksaan
dan
mengajarkannya dengan cara yang salah juga dilarang.
Kalau aku
sih mencoba membimbing balitaku dengan fun
dan mereka
bs mudah ngikutnya, jd kulanjutin aja.
Dengan
begitu harapanku mereka bs mengatasi masalahnya
ketika duduk
di bangku SD nanti. Palagi pas baru masuk
awal awal.
Masak mau nulis jawaban 1 atau 2 kata aja antri
nungguin
gurunya ngajarin atau dikte. Ini karena aku
pengalaman ngajar
di kelas 1 SD yang khusus buat anak
anak
tertentu yg emang byk yg blm blm bs baca.
Beda ketika
aku ngajar di kelas 1 SD yg
bacanya udah
lancar, semester awal, jadi mereka
baru lulus
tk sdh lancar calistung.
Waktu teman
FB update status ttg hal ini,
Aku komentar dan ini copy pastenya:
Aku komentar dan ini copy pastenya:
Dlm blog itu
dikatakan bljr calstg saat usia dini adl
kesalahan
org indo dlm memahami otak anak.
Tp tdk
dijelaskan kesalahannya.
Ada
penjelasan tp menurutku tdk sesuai
Dikatakan:
Hasil penelitian para ahli otak dunia
termasuk di
Indo (INS) bahwa: “Otak ankk2 itu blm
bkembang
sempurna/matang hingga umur 20-25th!
stlh
sempurna baru mereka dianggap “Dewasa”.
Apa
kaitannya dgn bljr calstg sejak dini..
Nunggu
sempurna, usia 20 thn utk bljr csltg?
Tokoh otak
dunia juga tdk jelas siapa sj dan
mana pemikirannya yg cocok dgn tema ini?
mana pemikirannya yg cocok dgn tema ini?
Dikatakan
juga bljr calstg saat usia dini bisa:
1.kekanakan
saat dewasa, 2.jadi takut gagal saat dewasa
dan ingin
hidup enak, 3.kekanakan, caper, korupsi
Tapi tdk
disebutkan kaitannya apa..
Tdk ada
kaitan dgn bljr clstg sejak dini.
Menurutku
itu krn terpengaruh perilaku buruk
org2 sekitar/ lingkungan dan tayangan negtif dr tv.
org2 sekitar/ lingkungan dan tayangan negtif dr tv.
Rosululloh
membiarkan cucunya minta gendong
saat Beliau
sholat bkn berarti Rosululloh
mendahulukan
cucu bermain drpd ibadah.
Krn mmg wajar
ank bergelayut pd org tua yg sdg
sholat,
nyuci, masak, belajar dll.
Menurutku belajar
clstung, berbicara, nama2 benda dll bs diajarkan
seiring sejalan dgn mendidik agama, aklhak/ moral.
seiring sejalan dgn mendidik agama, aklhak/ moral.
Kalo dengar
dongeng ank paham tp kalo baca tdk.
Meski lancar baca tp tdk paham yg dibaca. Memang,
Meski lancar baca tp tdk paham yg dibaca. Memang,
Tapi menurutku
ini proses. Tdk lgsg bs memadukan semua kemampuan.
Dari tdk paham, jadi sedikit2 paham, trus paham.
Jangankan usia dini, SD aj ada yg bs baca tp tdk paham.
Dari tdk paham, jadi sedikit2 paham, trus paham.
Jangankan usia dini, SD aj ada yg bs baca tp tdk paham.
Tokoh:
(Adam
Khoo)Kls 3SD di DO krn dianggap saking bodohnya
Pas SMP diterma di sekolah yg dianggap terjelek dan disanapun dianggap paling bodoh
Kelas 1SMP dikasih soal kls 4SD tdk bs
Tp pas SMP masuk sekolah terbaik di Singapura
Bahkan waktu kuliah dinobatkan sbg mahasiswa jenius.
(Einstein)Waktu kecil dia dikira terbelakang krn baru bisa bicara di usia 4 thn .
Baru bs baca di usia 9 tahun.
Guru SMA-nya bahkan menyarankan agar Einstein berhenti sekolah sj krn dianggap tdk bs mengikuti pelajaran.
Pernah dikeluarkandr sekolah krn dianggap bodoh
Akhirnya disebut sbg org jenius
(Alfa Edison)Waktu kecil dia juga dianggap bodoh.
Sewaktu SD dia dikeluarkan dari sekolah krn dikira ideot
Akhirnya disebut sbg org jenius.
Archimedes. Dia dianggap gila krn ngaku menemukan teori yg tdk dipercaya org lain. Parahnya lagi waktu dia lupa kalo sdg telanjang bulat dia lari sambil teriak teriak kegirangan krn menemukan kesimpulan teorinya. Lingkungan sekitarnya semakin yakin bahwa dia gila.
Akhirnya disebut sbg org jenius
Artinya mereka saat kecil memiliki perbedaan mencolok dgn ank2 lain dan dianggap bermasalah.
Pas SMP diterma di sekolah yg dianggap terjelek dan disanapun dianggap paling bodoh
Kelas 1SMP dikasih soal kls 4SD tdk bs
Tp pas SMP masuk sekolah terbaik di Singapura
Bahkan waktu kuliah dinobatkan sbg mahasiswa jenius.
(Einstein)Waktu kecil dia dikira terbelakang krn baru bisa bicara di usia 4 thn .
Baru bs baca di usia 9 tahun.
Guru SMA-nya bahkan menyarankan agar Einstein berhenti sekolah sj krn dianggap tdk bs mengikuti pelajaran.
Pernah dikeluarkandr sekolah krn dianggap bodoh
Akhirnya disebut sbg org jenius
(Alfa Edison)Waktu kecil dia juga dianggap bodoh.
Sewaktu SD dia dikeluarkan dari sekolah krn dikira ideot
Akhirnya disebut sbg org jenius.
Archimedes. Dia dianggap gila krn ngaku menemukan teori yg tdk dipercaya org lain. Parahnya lagi waktu dia lupa kalo sdg telanjang bulat dia lari sambil teriak teriak kegirangan krn menemukan kesimpulan teorinya. Lingkungan sekitarnya semakin yakin bahwa dia gila.
Akhirnya disebut sbg org jenius
Artinya mereka saat kecil memiliki perbedaan mencolok dgn ank2 lain dan dianggap bermasalah.
Calistung adalah ilmu yang menjadi pintu dari semua
ilmu. Adanya pemikiran tentang larangan mengajarkan calistung kepada anak usia
dini membuat sebagian orang menunda mengajarkannya kepada anak yang usianya
masih dini. Padahal kan kemampuan setiap anak berbeda. Kasihan jika ada yang
berpotensi untuk belajar calistung sejak usia dini tetapi dihalangi. Belajar
calistung bisa bisa dilakukan seiring dengan mengajarinya berkarakter atau
aklhak yang mulia. Jika saat belajar menghafal dan bahasa saja anak bisa
sekaligus belajar nilai- nilai moral dan berakhla mulia mengapa calistung
dibedakan. Itu semua bisa dilakukan seiring sejalan. Menurutku larangan belajar
calistung pada anak usia dini hanya bisa diterapkan pada cara belajar yang
tidak bisa dinikmati oleh anak. Tidak hanya saat belajar calistung. Belajar
menghafal, berempati, berkarakter dan beraklhak mulia pun jika ada paksaan dan
mengajarkannya dengan cara yang salah juga dilarang. Anak yang sudah mampu atau
belum mampu calistung sebenarnya juga berhak kok mendaftar di sekolah SD
manapun. Karena untuk siapa lagi sekolah itu didirikan. Setiap anak khan
memiliki hak yang sama
Belajar calistung sejak usia dini adalah kelebihan
kita dibanding negara lain yang belum menerapkannya. Bukankan sekarang telah
banyak orang Indonesia yang cerdas. Jika yang dipermasalahkan adalah moral maka
yang salah bukan karena mereka belajar calistung sejak kecil. Tapi sejauh mana
orang tua telah menanamkan nilai- nilai moral pada anak, dan lihatlah
lingkungan kita bagaimanakah kondisi moral masyarakat secara umum yang tentunya
itulah yang dihadapi kita dan anak kita yang otomatis banyak belajar dari
lingkungannya atau pergaulannya, dan sejauh mana anak kita menyaksikan berbagai
tayangan televisi yang menayangkan perilaku buruk, kekerasan, pornografi,
adegan berkelahi yang diikuti dengan dialog menggunakan kata-kata kasar. Pada
anak kecil apa yang disaksikannya akan diserap dengan mudah oleh otaknya. Dan
jika yang dipermasalahkan adalah kalah cerdas dengan negara lain atau kalah
kreatif. Memangnya sejauh mana orang tua telah peduli/ memberikan bimbingan terhadap
pendidikan anak. Menurutku kesalahan ini salah satunya karena pada saat itu, sistem
pembelajaran yang diterapkan disekolah (apalagi sejak SD) yang hanya cenderung
mengandalkan kerja otak kiri. Sehingga
otak kanan yang berpotensi kreatif tidak berkembang secara maksimal. Padahal
pada saat usia SD potensi otak kanannya yang kreatif masih aktif meskipun tidak
seaktif pada saat bayi atau saat usia dini. Kalau dalam hal ini kita bisa
mencontoh negara lain, yang sudah menerapkan pendidikan di sekolah yang sistem pendidikannya memberikan peluang bagi
otak kanan dan kiri berkembang secara maksimal.
Mengenal otak anak. Seperti saat kita menyetal musik
pada laptop, maka statistik volume gelombang suara yang tampak akan naik turun
sesuai tinggi rendahnya suara musik yang kita setel. Seperti itu pula yang
terjadi pada gelombang otak kita. Mulai dari suasana tidur tanpa mimpi, saat
bermimpi, saat berhayal, saat berfikir dan saat konsentrasi penuh. Naik turun
sesuai keseriusan kita dalam berfikir atau sesuai dengan kenyamanan kita.
Bayi yang terlahir cenderung atau bahkan selalu dalam
kondisi alfa karena mereka belum mempunyai masalah atau tidak memikirkan
persoalan. Anak kecil cenderung dalam kondisi alfa karena belum mengerti
masalah kehidupan layaknya orang dewasa. Mereka cenderung santai dan tanpa
beban. Dalam keadaan nyaman seperti ini gelombang otak berada pada kondisi Alfa
dan pada gelombang inilah otak kanan bisa aktif. Otak kanan adalah otak yang
mempunyai fungsi imajinasi, berkhayal dan kreatif. Itu sebabnya anak- anak
mampu menyerap informasi secara cepat. Semakin sadarnya seseorang tentang
adanya masalah kehidupan atau semakin seseorang itu berfikir serius maka
gelombang otak semakin meninggi. Dan dalam keadaan serius gelombang otak
memasuki frekuensi beta. Pada saat seperti ini otak kirilah yang aktif. Otak
kiri berfungsi untuk berfikir serius, matematis dan logis.
Yang dimaksud dengan otak bayi atau anak kecil sedang
mengalami perkembangan yang cepat atau pesat adalah sel-sel penghubung
perkembangan atau jaringan yang bisa aktif terbentuk ketika mendapat stimulus
atau rangsangan. Menurut penelitian, dipercaya bahwa bayi sanggup mempelajari
13 juta kosa kata yang diucapkan oleh orangtuanya. Namun jika masa ini kita
lewatkan, jumlah ini akan menurun drastis menjadi 8 juta, atau menyusut 62
persen. Dari sini dapat kita simpulkan, bahwa walaupun bayi tidak dapat berbicara,
sebagai orangtua kita harus rajin mengajaknya berkomunikasi, karena komunikasi
ini adalah bentuk stimulasi yang dibutuhkan oleh bayi. Melalui komunikasi ini
mereka mempelajari kosa kata baru, bahasa baru, mengingat dan mengenal apa yang
dikatakan orangtua, dan tentunya hal ini akan membawa pengaruh besar pada
tingkah laku mereka saat dewasa nantinya.
Jadi pada bayi atau anak kecil cenderung atau bahkan
selalu berfikir dengan otak kanan yang sangat
kreatif menyerap berbagai ilmu dan pengetahuan yagng diperoleh dari
lingkungannya secara cepat. Misalnya dalam mempelajari bahasa. Setiap anak yang
terlahir dalam keluarga orang tuanya berbahasa inggris akan bisa berbahasa
seperti bahasa orang tuanya sejak usia dini. Dia mempelajarinya secara alami,
dengan tidak sengaja ia belajar setiap hari dengan mendengar orang tuanya
bercakap cakap di dekatnya atau saat orang tuanya mengajaknya bicara meskipun
dia belum mengerti apa yang dikatakan orang tuanya. Pada saat berbicara pada
bayinya itulah orang tuanya telah memperkenalkan bahasa. Bayi atau anak itu
mendengar dan mengamati. Misalnya saja kita orang indonesia saat seorang ibu
menyodorkan makanan ibunya bilang makanlah. Saat menyodorkan minuman ibunya
bilang minumlah. Dan banyak kegiatan lain. Semuanya diulang ulang setiap hari.
Akhirnya anak pandai berbicara pada usia dini. Belajar berbicara atau bahasa
itu bukan hanya hafalan. Jika sudah bisa mempraktekkannya berarti ada
kepemahaman. Itulah yang terjadi pada anak usia dini. Coba saja kita orang
indonesia yang sudah usia sekolah atau sudah menjadi orang tua belajar
berbahasa Inggris. Berapa persen yang berhasil. Pada saat yang bersamaan atau
sedang belajar berbahasa, bayi atau anak pun belajar mengenal nama benda, nama
buah , nama binatang, nama makanan, yang tentunya nama-nama itu baru baginya.
Baru didengarnya sekaligus baru tahu bentuknya. Ibaratnya seperti kita belajar
nama-nama benda dalam bahasa asing. Bayi juga mampu mengenali orang-orang yang
ada disekitarnya mulai dari rupa dan suaranya bisa dia kenali. Pada saat yang
sama mereka belajar bernyanyi, belajar
duduk, berdiri, berjalan. Banyak hal yang mampu dipelajari oleh bayi dan anak
usia dini secara bersamaan. Secara alami tentunya dan dengan cenderung
menggunakan belahan otak kreatinya yaitu bagian kanan kanan yang aktifnya pada
saat santai yang sering dikatakan orang bahwa anak itu masih polos, hidup tanpa
beban. Mungkin itu setara atau lebih jika dibanding dengan misalnya kita
belajar bahasa asing mulai dari awal sampai bisa praktek sekaligus belajar
aneka pengatahuan baru selama 3 tahun.
Pengalaman pribadi. Sejak anakku lahir aku banyak
bicara di depan bayiku. Kalau aku menggendongnya aku menyentuh benda dan
memperlihatkan kepadanya dan kusebut nama benda itu berkali kali. Misalnya aku
menyentuh dinding aku mengatakan dinding tembok berulang ulang. Termasuk kursi,
meja, ember, air, bahkan kuajak kekebun dan kuambilkan batu, tanah, daun
kusentuh batangnya. Sampai aku kehabisan apalagi yang akan kukenalkan. Akhirnya
setelah anakku bisa menunjuk dengan jari meskipun belum bisa bicara saat usia 2
tahun. Ketika aku bilang dinding tembok dia menunjuk nunjuk dinding, begitupun
ketika aku bilang langit, air, genting dll.
Demikian pula dengan balita yang kita anggap tak tahu
apa-apa dan tak ada apa-apa. Anak kecil yang sering kita lihat dari sisi
kelucuannya semata, ternyata tengah membanngun jaringan yang sangat menakjubkan
di dalam otaknya. Pada saat masih di dalam rahim, hamper seluruh sel neuron
atau sel saraf otak telah terbentuk.
Memasuki frekuensi alpha-theta itu sebenarnya merupakan ketrampilan manusia yang alami. Karena msh polos, blm mengerti berbagi persoalan hidup. Namun, ketika mulai sekolah, kita dikondisikan menyetel gelombang otak yang dominan beta. Jadi, begitu menjadi orang dewasa , keterampilan memasuki kondisi alpha-theta itu bisa hilang. Untuk mencapai kondisi alpha-theta, kita bisa belajar dari anak-anak. Frekuensi alpha-theta ini normalnya kita alami ketika sedang rileks, tenang, ikhlas. Berbeda dengan kondisi beta yang dominan ketika kita dalam kondisi sadar sepenuhnya dan lebih banyak menggunakan akal pikiran.
Memasuki frekuensi alpha-theta itu sebenarnya merupakan ketrampilan manusia yang alami. Karena msh polos, blm mengerti berbagi persoalan hidup. Namun, ketika mulai sekolah, kita dikondisikan menyetel gelombang otak yang dominan beta. Jadi, begitu menjadi orang dewasa , keterampilan memasuki kondisi alpha-theta itu bisa hilang. Untuk mencapai kondisi alpha-theta, kita bisa belajar dari anak-anak. Frekuensi alpha-theta ini normalnya kita alami ketika sedang rileks, tenang, ikhlas. Berbeda dengan kondisi beta yang dominan ketika kita dalam kondisi sadar sepenuhnya dan lebih banyak menggunakan akal pikiran.
(Catatan
Risma Yulistiana) Okay, mari berangkat dengan pertanyaan sederhana, pada usia berapakah anak-anak
harus kita kenalkan dengan dengan Allah, dengan rasul-Nya, dengan Al-Qur’an,
dengan kisah teladan? Saya yakin kita semua menjawab satu suara — pada usia sedini mungkin.
Berikutnya, kapan kita mengenalkan warna, kanan dan
kiri, laki-laki dan perempuan, panas dan dingin, tinggi dan rendah, panjang dan
pendek, basah dan kering kepada anak-anak? Kapan kita mengenalkan doa
sehari-hari kepada anak-anak? Kapan kita mengenalkan tepuk anak shaleh kepada
anak-anak? Kapan kita mengenalkan lagu anak-anak? Kapan kita mengenalkan
gambar? Kapan kita mengajaknya bergerak bebas? Kita semua pun masih satu suara
— pada usia sedini mungkin.
Lalu, kapan kita mulai mengenalkan calistung? Pada
jawaban atas pertanyaan ini, suara
kita pun mulai terpecah.
Jika “katanya” anak-anak umumnya baru siap belajar
calistung pada usia 6 atau 7 tahun (mereka mungkin berpijak pada teori
perkembangan kognitif Piaget), mengapa ada banyak anak yang sudah bisa belajar
calistung sejak usia 3 tahun? Tentu saja jawabannya adalah karena perkembangan setiap anak itu berbeda-beda. Nah, inilah yang saya tekankan.
Jika perkembangan anak itu berbeda-beda, apakah kita harus menyamakan perlakuan
bahwa semua anak-anak baru boleh diajarkan calistung dimulai pada usia 6 atau 7
tahun?
Menurut saya, yang menjadi kriteria boleh atau
tidaknya sebenarnya ada 2 hal. Yang pertama adalah kesiapan anak usia dini yang
bersangkutan. Yang kedua adalah metode belajar sambil bermainnya. Saya masih
memiliki keterbatasan informasi tentang bagaimana cara meng-assess apakah anak
usia dini yang bersangkutan sudah siap atau belum untuk belajar calistung, tetapi
saya yakin para psikolog dan ahli perkembangan kognitif pasti punya metode assessment-nya. Nah,
jika anak usia dini yang bersangkutan ternyata sudah siap untuk belajar
calistung, dengan metode belajar sambil bermain yang tepat, saya yakin mereka
dapat mengikutinya dengan baik, bahkan dapat juga mengasah kreativitas mereka.
Bukankah ketika kita mengenalkan anggota badan kepada anak-anak, anak-anak
belajar sambil bernyanyi, bergerak, dan bermain? Lalu, mengapa tidak kita
terapkan juga ketika mengenalkan calistung kepada mereka yang telah siap?
Kalau saya tidak salah ingat, pada usia dini ini
anak-anak belajar dengan cara mengenal, mengidentifikasi, membedakan, dan
menghafal. Nah, bukankah ketika belajar calistung, sejatinya anak-anak belajar
mengenal, mengidentifikasi, membedakan, dan menghafal angka dan huruf sama
seperti halnya mereka mengenal, mengidentifikasi, membedakan, dan menghafal
jenis-jenis hewan? Kita tentu paham daya ingat anak-anak itu sangat baik,
bahkan sering mengalahkan daya ingat kita yang telah dewasa. Mereka dapat
belajar dengan cepat jika diberi stimulus yang baik dengan metode yang tepat.
(Sumber : Risma Yulistiana).
(Gelombang
otak:Aisya Zanik)
☜ BETA [ 14 - 100 HZ ]. Dalam frekuensi ini seseorang sedang dalam kondisi terjaga atau
sadar penuh dan di dominasi oleh LOGIKA.
Saat seseorang berada di gelombang ini, otak [ kiri ] sedang aktif di gunakan utk berpikir, konsentrasi, dan sebagainya, sehingga gelombangnya meninggi. Gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norefinefrin yg menyebabkan cemas, khawatir, marah, dan stres. Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang kalau kita terlalu aktif di gelombang ini.
Saat seseorang berada di gelombang ini, otak [ kiri ] sedang aktif di gunakan utk berpikir, konsentrasi, dan sebagainya, sehingga gelombangnya meninggi. Gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norefinefrin yg menyebabkan cemas, khawatir, marah, dan stres. Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang kalau kita terlalu aktif di gelombang ini.
☜ BETA [ 14 - 100 HZ ]. Dalam frekuensi ini seseorang sedang dalam kondisi terjaga atau sadar penuh dan di dominasi oleh LOGIKA.
Saat seseorang berada di gelombang ini, otak [ kiri ] sedang aktif di gunakan utk berpikir, konsentrasi, dan sebagainya, sehingga gelombangnya meninggi. Gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norefinefrin yg menyebabkan cemas, khawatir, marah, dan stres. Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang kalau kita terlalu aktif di gelombang ini.
☜ ALFA [ 8 - 13,9 HZ ]. Inilah tombol ikhlas yg kita cari. orang yg sedang rileks, melamun, atau berkhayal gelombang otaknya berada dlm frekuensi ini. Kondisi ini merupakan PINTU MASUK / AKSES KE PERASAAN BAWAH SADAR. sehingga otak akan bekerja lebih optimal. Tanpa gelombang otak ini, jgn bermimpi bisa masuk ke perasaan bawah sadar. Anak2 balita gelombang otaknya selalu dlm keadaan ALFA. Itu sebabnya mereka mampu menyerap informasi srcara cepat. Dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonim dan endorfin yg menyebabkan seseorang merasakan rasa nyaman, tenang, bahagia. Hormon ini membuat imunisasi tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak
jantung menjadi stabil, dan kapaditad indra kita meningkat. TOMBOL IKHLAS inilah yg akan memudahkan anda menciptakan rasa ikhlas di hati dan membuka akses menuju realita kuantum.
☜ THETA [ 4 - 7,9 HZ ]. Pancaran frekuensi ini menunjukkan seseorang sedang dlm keadaan mimpi. Dalam kondisi ini pikiran menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang yg berada dlm gelombang ini berada dlm kondisi khusyuk, relaks yg dalam , ikhlas, pikiran sgt hening, indera ke-enam atau intuisi muncul...
itu semua terjadi karena otak mengeluarkan hormon melatonin, catecholamine. dam AVP [ Arginine - vasopressin ].Di gelombang ini,akses ke realitas kuantum akan terasa semakin nyata.
☜ DELTA [ 0,1 - 3,9 HZ ]. frekuensi terendah ini memancar saat seseorang tertidur pulas tanpa mimpi,tdk sadar, tak bisa merasakan badan, tdk berpikir. Di gelombang ini otak mengeluarkan HGH [ human grownt hormone / hormon pertumbuhan ] yg bisa membuat orang awet muda. Bila seseorang tdr dlm keadaan delta yg stabil, kualitas tidurnya sgt tinggi. Meski hanya beberapa menit tertidur, ia akan bangun dgn tubuh tetap merasa segar.
Sekelumit
pendapat dariku, semoga bermanfaat.(Irma)
Pro dan kontra tentang sejak usia berapakah anak boleh
diajari membaca. Bolehkah anak pra tk diajari membaca? Bolehkah anak tk diajari
membaca? Anak usia 4 tahun sudah lancar membaca. Belajar calistung sejak usia
anak 3 tahun. Cara mengajari balita membaca. Cara mudah belajar membaca pada
anak. Agar anak tertarik untuk belajar. Menarik perhatian anak untuk belajar.
Anakku tidak mau belajar. Sudah SD tapi belum bisa membaca. Apakah ada yang
perlu dikhawatirkan jika anak belum bisa membaca saat mau memasuki sekolah
dasar. Pro dan kontra tentang sejak usia berapakah anak boleh diajari membaca.
Anakku sudah bisa membaca menulis dan berhitung saat masih berusia empat tahun.
Jangan memngajari balita membaca. Awas
bahaya jika balita diajari membaca. Yang penting ahlaknya dulu baru
kognitifnya. Tanamkan nilai moral dulu sebelum mengajari anak membaca. Belajar
membaca adalah beban bagi anak. Jangan paksakan anak dalam belajar. Mengenalkan
saja. Rosululloh adalah teladan terbaik. Menyekolahkan anak pada usia dini.
Kapan anak mulai bisa disekolahkan. Sebalum usia 5 tahun jangan disekolahkan.
Pro dan kontra tentang sejak usia berapakah anak boleh diajari membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar